Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PANGGUNG MELUKIS CAHAYA YANG MASUK LEWAT KISI-KISITIRAI. MAKSOM DAN RUQOYYAH BERCINTA.

EMPAT

DURRAHEM DAN FATIMAHMUNCUL DARI DALAM MASUK KE TIRAI LAINNYA. KEDUANYA JUGABERCINTA. SESEORANG MENGHANTAR PERTUNJUKAN.

SESEORANG

Tak ada anak yang lebih hebat selain menjadi musuh dari orang tuanya sendiri. Tapi tak ada anak yang lebih mulia selain memaafkan mereka yang dianggap murtad. Dunia selalu menjadi fana, dunia selalu menjadi ajang berlomba-lombanya para pendosa, dunia selalu menjadi ajang bertobat bagi para pezina yang laknat. Sungguh bangsat dan tak bermartabat! Dunia hanya permainan para kafir yang berkuasa.

LIMA

KEDUA TIRAI ITU MENGGELIAT DENGAN NAFSUNYA . SEKETIKA RUQOYYAH BERONTAK KELUAR DARI BALIK TIRAI.

RUQOYYAH

(BERONTAK)Aku tetap mau pulang.

MAKSOM

Sudah seringkali kau mengatakannya.Mau pulang kemana? Ke rumahmu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun