Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(TERDIAM MENYELIDIK) Memangnya apa yang di katakannya sayang?(RUQOYYAH HENDAK MASUK KE DALAM, SEKETIKA MAKSOM HENDAK MENCABULINYA, RUQOYYAH LANGSUNG MEMUKUL DAN MENAMPARNYA, MEMBUAT MAKSOM TERKEJUT, FATIMAH YANG BARU MUNCUL DARI DALAM JUGA TERKEJUT MELIHATNYA)

RUQOYYAH

Jangan kurang ajar kepadaku, aku sudah bertaubat, tak akan lagi melayani hawa nafsumu, semua pakaianmu dan Durrahem maupun Fatimah sudah kubakar di lumat api yang paling pedih.

MAKSOM TAMPAK KESAL MELIHATNYA, DENGAN CEPAT IA MENJULURKAN SERBUK PUTIH KE FATIMAH.

MAKSOM

Taruhlah ke dalam minumannya!(MAKSOM KELUAR)

CAHAYA BERUBAH. KOSTUM JUGA BERUBAH.

DUA PULUH DUA

DURRAHEM MUNCUL DENGAN SENANGNYA SEMBARI BERSENANDUNG.

DURRAHEM

Selamat datang duka, selamat datang peradaban, selamat datang kebudayaan! Selamat datang kegilaan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun