Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SEPULUH

RUQOYYAH MUNCUL TERTAWA BERBAHAK-BAHAK MENUNJUKKAN KESEDIHAN YANG PALING DALAM.

RUQOYYAH

Jangan sekali-kali kau menghakimiku, kalau itu kau lakukan, aku selalu teringat perlakuan kedua orang tuaku, aku tidak diberi pilihan sama sekali, segala yang kumau selalu mereka atur, seperti prilaku majikan kepada budaknya, dan aku merasakan kalau aku juga budaknya, kau harus mengerti apa yang kulakukan. Aku lebih lama diperkosa hak-hakku, memilih bajupun di atur sesukanya, katanya anak kyai harus berhijab, tapi kelakuannya tak mencerminkan seorang kyai, tapi kelakuannya mirip anjing atau serupa seekor bangsat, menggelikan dan gatal di tubuhku. (RUQOYYAH LAMA TERDIAM)

CAHAYA BERUBAH.

SEBELAS

RUQOYYAH TERDIAM, LALU MEMANDANGI FATIMAH YANG MUNCUL DARI DALAM DENGAN LUKA-LUKA DI TUBUHNYA PENUH KASIH, KEMUDIAN MEMELUKNYA DENGAN ERAT, DAN MENCIUMI TUBUHNYA YANG TERLUKA.

RUQOYYAH

Maafkan aku, Fat.

FATIMAH HANYA TERDIAM, DURRAHEM MUNCUL DENGAN DINGINNYA MEMANDANG PRILAKU RUQOYYAH TERHADAP FATIMAH.

RUQOYYAH

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun