Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PANGGUNG GELAP MENANDAKAN PERUBAHAN HARI.

KOSTUM BERUBAH, CAHAYA BERUBAH.

DELAPAN

SESEORANG DI POHON BERNYANYI KEMBALI MENGHANTAR PERTUNJUKAN.

SESEORANG

Ketika anak manusia mau kembali kepada fitrahnya, tapi setan yang terkutuk tak akan senantiasa membiarkannya, setan yang paling kafir akan selalu mengganggunya, dari segala penjuru, dengan segala cara, dengan tipu muslihat, dan dia seperti catur permainan. Nista sekali dunia ini.(TERTAWA BERBAHAK-BAHAK)

SEMBILAN

RUQOYYAH TENGAH MEMBAWA TRAVEL BAG, LALU KELUAR MASUK MEMBAWA PAKAIAN YANG DI TARUH KE DALAM TRAVEL BAG TERSEBUT, KEMUDIAN DIA BERGANTI PAKAIAN. TAK LAMA KEMUDIAN FATIMAH MUNCUL BERISAK TANGIS.

FATIMAH

Nyai, maafkan aku! Aku minta maaf karena berani melawanmu.

RUQOYYAH

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun