Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MAKSOM

Melanjutkan rencanamu dengan membanguntempat ini menjadi komplek pelacuran yang bergaya Eropa.

RUQOYYAH

(SEMAKIN MENYELIDIK)Maksudmu?

MAKSOM

Bukankah kau pernah mengatakan kalau di sini akan dibangun night club, pesta pora dengan minuman keras sampai mabuk, lalu kita menawarkan pelacur murahan sebagai bisnis bersama, sesuai dengan tujuan kita. Lebih tepatnya kau akan membangun komplek pelacuran yang baru bergaya Eropa, Polandia misalnya, atau Skotlandia, atau juga Belanda.

RUQOYYAH

(SEMAKIN MENYELIDIK)Maksudmu?

MAKSOM

Jangan pura-pura tidak tahu, sayang. Kita undang para penari striptis, atau kita cari para pelacur sekaligus membuka kamar-kamar kecil buat mereka yang mau bercinta. Kita tampung bekas pelacur Dolly yang berkeliaran di kota ini. Pasti ayahmu akan malu dengan apa yang kau lakukan, dan tentunya kau akan senang membalas kebiadaban orang tuamu.

RUQOYYAH

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun