Mohon tunggu...
Azkiyatun Danifatussunah
Azkiyatun Danifatussunah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

You Can Get Used To It !!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Laskar Pelangi"

29 Desember 2020   08:22 Diperbarui: 29 Desember 2020   08:41 2343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid, atau biasa di panggil Bu Mus, hanya memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri), namun beliau bertekad melanjutkan cita-cita ayahnya K.A. Abdul Hamid,pelopor sekolah Muhammadiyah di Belitong untuk mengobarkan pendidikan Islam. Setelah seharian mengajar, beliau melanjutkan bekerja menerima jahitan sampai jauh malam untuk mencari nafkah, menopang hidup dirinya dan adik-adiknya.

Bu Mus adalah seorang guru yang pandai, karismatik, dan memiliki pandangan jauh ke depan. Beliau menyusun sendiri pelajaran Budi Pekerti dan pandangan dasar moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak-hak asasi.

Karena masih kecil, kami sering mengeluh mengapa sekolah kami tak seperti sekolah-sekolah lain. Terutama atap sekolah bocor saat musim hujan. Beliau tak menanggapi keluhan itu. Bagi kami Pak Harfan dan Bu Mus adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya.

Bab 5

The Tower of Babel

Laksana the Tower of Babel yakni Menara Babel, metafora tangga menuju surga yang di tegakkan bangsa Babylonia sebagai perlambang kemakmuran 5.600 tahun lalu. Bermil-mil dari pesisir, Belitong tampak sebagai garis pantai kuning berkilauan karena bijih-bijih timah dan kuarsa yang disirami cahaya matahari. Pantulan cahaya itu adalah citra yang kemilau dari riak-riak gelombang laut. Eksploitasi timah besar-besaran secara nonstop diterangi ribuan lampu.

Belitong dalam batas kuarsa eksklusif PN Timah adalah kota praja Konstantinopel yang makmur. PN Timah adalah penguasa tunggal Pulau Belitung yang termasyur di seluruh negeri sebagai Pulau Timah. PN merupakan penghasil timah nasional terbesar yang mempekerjakan tak kurang dari 14.000 orang. Ia menyerap hampir seluruh angkatan kerja di Belitong dan menghasilkan devisa jutaan dolar. Lahan eksplotasinya disebut kuasa penambangan dan secara ketat dimonopoli.

Bab 6

Gedong

Pulau Belitong yang makmur seperti mengasingkan diri dari tanah Sumatra yang membujur dan di sana mengalir kebudayaan Melayu yang tua. PN melimpahi orang staf dengan penghasilan dan fasilitas kesehatan, pendidikan, promosi, transportasi, hiburan, dan logistik yang sangat diskriminatif dibanding kompensasi yang diberikan kepada mereka yang bukan orang staf. Mereka, kaum berjuis, bersemayam di kawasan eksklusif yang disebut Gedong.

Gedong lebih seperti sebuah kota satelit yang dijaga ketat oleh para Polsus Timah. Kawasan warisan Belanda ini menjunjung tinggi kesan menjaga jarak. Di sana, rumah-rumah mewah besar bergaya Victoria, setiap rumah memiliki empat bangunan terpisah yang disambungkan oleh selasar-selasar.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun