Mohon tunggu...
Azkiyatun Danifatussunah
Azkiyatun Danifatussunah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

You Can Get Used To It !!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Laskar Pelangi"

29 Desember 2020   08:22 Diperbarui: 29 Desember 2020   08:41 2343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah Kejahatan Terjadi

Tibalah hari karnaval. Mahar merancang pakaian untuk cheetah dengan bahan semacam terpal yang dicat kuning bertutul-tutul sehingga anak dua puluh orang adik kelasku benar-benar mirip hewan itu. Wajah mereka dilukis. Tiga puluh pemain tabla seluruh tubuhnya dicat hitam berkilat tapi wajahnya dicat putih mencolok sehingga menimbulkan pemandangan yang sangat aneh. Sedangkan dua puluh Moran atau prajurit Masai sekujur tubuhnya dicat merah, mereka menggunakan penutup kepala berupa jalinan besar ilalang, menggunakan jubah merah dan membawa tombak panjang.

Kami memakai celana merah tua, seluruh tubuh kami dicat cokelat muda, wajah dilukis berbelang-belang. Pergelangan kaki dipasangi rumbai-rumbai, dipinggang dililitkan selendang lebar dari bulu ayam, anting-anting besar yang dijepit dan gelang yang dibuat dari akar-akar kayu. Penutup kepala adalah mahkota yang sangat besar, berba gai jenis diselipkan, dan dijepit. Kalung besar yang terbuat dari buah aren masih hijau yang ditusuk.

Sangat mendadak Mahar bersama tiga puluh pemain tabla menghambur tak beraturan menguasai arena podium. Gerakan mereka mengagetkan. Dengan dentuman tabla bertalu-talu serta tingkah tarian yang sangat dinamis, penonton pun terperanjat. Penonton terbelalak menerima sajian musik etnik menghentak yang tak terduga.

Kami semakin tunggang langgang, berputar-putar, kami sudah tak peduli dengan pantun Afrika yang harusnya kami lantunkan.ketika cheetahmenyerang, kami berbalik menyerang. Para cheetah kebingungan, ketika mereka menerjang, kami membalas, cheetah berlari kocar-kacir dan kembali menyerang, demikian terjadi berulang-ulang.

Kami masih tak tahu ketika Mahar diarak oleh warga Muhammadiyah setelah sekolah menerima trofi bergengsi Penampil Seni Terbaik tahun ini. Trofi yang telah dua puluh tahun kami idamkan dan selama itu bercokol di sekolah PN. Baru pertama kali trofi itu dibawa pulang oleh sekolah kampung. Trofi yang tak akan membuat sekolah kami dihina lagi.

Bab 20

Miang Sui

Aku tak dapat menggambarkan perasaanku bahwa A Ling adalah sepupu A Kiong membuatku bersemangat sekaligus waswas. Kami giring A Kiong menuju kebun bunga sekolah dan kami duduk di bangku kecil. A Kiong menyimak dengan saksama ceritaku tapi ia tak bereaksi apa-apun, tak ada sedikit pun perubahan air mukanya, ia tidak mengerti apa maksud pembicaraan kami. Ia mengernyitkan dahinya.

Dan pada suatu sore yang indah, di bulan Juli yang juga indah, di tempat duduk bulat, sendirian di kebun bunga kami, aku menulis puisi ini untuk A Ling yang berjudul Bunga Krisan. Ketika memasukkan puisi itu ke dalam sampul surat, aku tersenyum, tak percaya aku bisa menulis puisi seperti itu. Aku tak mau ambil pusing soal itu lagi pula saat ini pikiranku sedang tak karuan karena pada kotak kapur yang kuambil pagi ini ada tulisan: Jumpai aku di acara sembahyang rebut.

Dadaku sesak karena rindu dan marah. Ketika aku akan mengayuh sepeda, aku mendengar suara yang lembut. Aku berbalik cepat dan terkejut. A Ling menarik tanganku, kami berlari meninggalkan halaman kelenteng, terus berlari melintasi kebun kosong tak terurus, menyibak-nyibakkan rumput apit-apit setinggi dada, tertawa kecil menuju lapangan rumput halaman sekolah nasional. Kami merebahkan diri kelelahan, memandangi awan senja berarakan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun