Mohon tunggu...
YoumiSr
YoumiSr Mohon Tunggu... -

I like writing what come to my mind 💻

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta untuk Dewi

19 Januari 2019   00:00 Diperbarui: 19 Januari 2019   00:09 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mas Fikri sudah memberitahu aku semuanya, apa yang sudah Mbak Wita lakukan untuk aku, Mbak Wita mengorbankan perasaan Mbak demi aku, padahal Mbak Wita sangat mencintai Mas Fikri!"

Dewi menundukkan pandangannya, masih ada yang ingin Dewi sampaikan, aku menunggu saja sampai Dewi selesai berbicara.

"Mas Fikri juga yang memberi tahu aku, kalau Mas Fikri bukanlah Fahri, Fahri sudah meninggal semenjak kecelakaan waktu anter aku pulang setelah kita malam mingguaan!"

Kali ini aku melihat mata Dewi berkaca-kaca, dan tidak berapa lama air mata Dewi terjatuh, menetes membasahi pipinya.

"Maafin aku Mbak, padahal Mbak dan Ibu sering memberi tahu aku kalau Fahri sudah meninggal, tapi entah kenapa aku seakan tidak mempercayai semuanya, aku masih belum bisa terima akan kepergian Fahri!"

Isak tangis Dewi mulai terdengar jelas, aku kembali mengambil gelas susu coklat, entah apa yang harus aku katakan, nanti..

"Waktu malam minggu Mas Fikri datang untuk menemui Mbak, sejujurnya aku memang melihat Mas Fikri itu seperti Fahri, gaya berpakaiannya, postur tubuhnya, aku melihat sosok Fahri dalam diri mas Fikri!"

Kali ini Dewi menatapku, aku menundukkan pandanganku, aku tidak ingin Dewi mengetahui perasaanku saat ini, hancur mendengar kata-kata itu, tapi aku bahagia karena itulah awal kebahagiaan Dewi.

"Dan waktu Mbak lama dikamar ketika aku mengetuk kamar Mbak Wit, untuk mengajak makan siang, Mas Fikri cerita bahwa Mas Fikri sedang telefon Mbak Wit, meminta agar Mbak Wit tidak melanjutkan sandiwara ini, tapi Mbak Wit yang malah memohon kepada Mas Fikri, agar Mas Fikri mau mencintaiku dengan tulus!"

Suara Dewi terdengar semakin terisak-isak, tak terasa akupun ikut meneteskan air mata. Entah apa lagi yang akan Dewi katakan, rasanya aku hancur terlebih dahulu.

"Hingga akhirnya, Mas Fikri berusaha untuk mencintaiku, menyayangiku, dan aku merasakan ketulusan dalam diri Mas Fikri, kini kita berdua saling jatuh cinta, bahkan Mas Fikri yang memberikan aku modal agar aku bisa berjualan On line, dan mas Fikri juga yang membuat aku untuk menerima bahwa Fikri bukanlah Fahri!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun