"Aku suka kamu, dari kita masih di SMA Wit, hingga sekarang aku belum pernah pacaran, karna aku ingin mengatakan ini dari dulu sama kamu, tapi aku belum ada keberanian!"
Fikri mengambil tanganku, menggenggam erat, jantungku berdegub kencang, sejujurnya aku merasakan hal yang sama, hingga saat ini aku tidak mau pacaran, aku berharap Fikri menyatakan rasa cintanya padaku.
"Kamu maukan Wit jadi pacar aku? Jadi calon istri aku?"
Genggaman tangan Fikri semakin erat. Aku mengagukkan kepala dan tersipu malu, Fikri mengusap kepalaku.
"Tetapi untuk malam ini, aku ingin kamu berpura-pura menjadi Fahri, agar Dewi senang, bagiku kebahagian Dewi segalanya!"
Aku menatap Fikri, Fikri tersenyum dan mengagukkan kepalanya. Dan..
"Sayang, makan malam kita sudah siap, aku masak siang tadi buat kamu, kita makan dulu yuk!"
Dewi menghampiri aku dan Fikri yang sedang duduk diruang tamu, aku langsung menjauh dari Fikri, agar Dewi tidak curiga. Dan memberikan isyarat agar Fikri mau memenuhi permintaan Dewi.
"Duduk disini sayang, aku mau duduk dekat kamu!"
Dewi menarik kursi meja makan untuk Fikri, dan dalam sekejap aku melihat Dewi makan dengan lahapnya, belum pernah aku melihat Dewi sebahagia itu, selesai makan malam, Dewi dan Fikri kembali ke ruang tamu, mereka bercanda, tertawa riang dan aku melihat kebahagiaan Dewi dari ruang TV
"Wit, kenapa kamu melakukan ini?"