Mohon tunggu...
Tar Tibun
Tar Tibun Mohon Tunggu... Guru - Penulis Pemula

Sedang menjalani kehidupan terbawah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Hati Sampai Mati

8 Agustus 2023   07:09 Diperbarui: 8 Agustus 2023   07:16 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ni Sariah kemudian mencuci tangannya. Dan jamur tersebut dibuang oleh Larasati. 

"Buka puasanya 10 menit lagi. Laras mau ke warung dulu ya, Pak." 

Ki Nanang mengangguk.

"Loh, Mbah! Jamurnya kok, dibuang!" seru Pak Asep. Dia sedikit kecewa karena jamur yang dicabut untuk Ni Sariah dibuang. 

"Kata Laras, itu jamur racun. Makanya dibuang, Pak Asep." Ni Sariah berdiri di ambang pintu dapur sambil melihat jamur yang dibuang menantu perempuannya tadi.

"Enak itu! Saya pernah makannya nggak beracun, kok!" 

Karena mendengar hasutan tetangganya, Ni Sariah memunguti kembali jamur yang sudah berhamburan di tanah. Dia memasukkan ke wadah kemudian dicuci. Setelah dicuci perempuan itu mengupas bawang merah dan bawang putih untuk menumis jamur tersebut. 

Tak dinyana. Jamur racun tersebut pun disayur dan sebentar lagi akan disuguhkan untuk berbuka puasa. 

Azan Magrib berkumandang semua orang bersukacita melepas kepergian bulan Ramadan. Kini, berganti malam takbiran menyambut hari raya. 

Larasati kembali dari warung langkahnya tergesa-gesa karena dia sedikit terlambat untuk sampai rumah. Perasaan Larasati menjadi tidak enak, meskipun jamur racun sudah dibuangnya. Tetap saja hatinya was-was. Dia tidak tahu jika jamur sudah dimasak dan disantap oleh keluarganya. 

Sesampainya di depan pintu, dia bergegas masuk hingga ke dapur. Napasnya tidak karu-karuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun