Mohon tunggu...
Tar Tibun
Tar Tibun Mohon Tunggu... Guru - Penulis Pemula

Sedang menjalani kehidupan terbawah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Hati Sampai Mati

8 Agustus 2023   07:09 Diperbarui: 8 Agustus 2023   07:16 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rudi dan anak laki-lakinya siap menolong mengantarkan Ki Nanang dan Ni Sariah. Mereka tidak mengharapkan imbalan meskipun perjalanan sangat jauh. Menempuh 5 jam dari rumah mereka. 

Mereka mengantarkan dengan kuda besi. Rudi bersama Ki Nanang, sedangkan Ni Sariah dengan anak laki-laki berusia 20 tahun itu. 

Di sepanjang jalan sepasang lanjut usia yang malang itu, menangis dalam diam. Betapa sakit hatinya mereka secara tidak terlihat oleh mata, mereka mengusir dan membuang keduanya. 

Sesekali perempuan tua berusia 80 tahun itu mengusap air matanya. 

Mereka menuju gubuk yang jauh dari pemukiman ataupun desa. Mereka harus melewati jalan tanah kuning yang berlubang dan belum disentuh aspal sama sekali. Melewati hutan belantara. Adapun jalan pintas, mereka harus melalui rawa-rawa yang mana sedalam paha orang dewasa. Rudi dan putranya memilih jalan darat agar tidak melalui rawa-rawa. Lagi pula kendaraan mereka tidak bisa menerobos rawa. 

*

*

*

Setelah salat Isya, barulah mereka sampai di gubuk tempat tinggal Ki Nanang dan istrinya. Rudi dan putranya beristirahat setengah jam. Kemudian mereka berpamitan pulang menempuh gelapnya malam. 

Tinggallah Ki Nanang dan istrinya. Di dalam gubuk yang jauh dari kehidupan orang-orang. 

"Aku menyesal telah melahirkannya," keluh perempuan itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun