Kalimantan, 24 Oktober 2006
Pukul 05.40 pagi, Ki Nanang dan Ni Sariah selesai dikebumikan. Makam keduanya saling berdampingan.Â
Suara takbiran menggema di mana-mana menyambut hari raya dengan penuh sukacita. Namun, tidak dengan Larasati. Dirinya berkabung duka. Melepas kepergian kedua mertuanya.Â
Di tanah merah ini. Dia menyaksikan kedua jasad mertuanya terkubur di dalam sana.Â
Setelah memakamkan Ki Sariah dan Ki Nanang. Orang-orang bergegas melaksanakan salat Idul Fitri.
Selesai salat Idul Fitri. Sebuah mobil membawa Muslih dan kedua anaknya. Sesampainya di depan rumah, mereka disambut tangisan pilu oleh Larasati. Berapa orang masih memenuhi di kediaman Larasati. Pun turut menangis.
Hati Muslih terpukul bagai godam menghancurkan jantung dan hatinya. Dunianya luluh lantah. Tubuhnya pun jatuh tak berdaya di lantai.Â
Beribu penyesalan telah menyelimuti hatinya. Menyesal karena belum membahagiakan keduanya.Â
Selamat jalan Ki Nanang dan Ni Sariah. Semoga tenang di alam sana.
Tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H