Mohon tunggu...
Tar Tibun
Tar Tibun Mohon Tunggu... Guru - Penulis Pemula

Sedang menjalani kehidupan terbawah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Hati Sampai Mati

8 Agustus 2023   07:09 Diperbarui: 8 Agustus 2023   07:16 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Buka puasa mau dibuatin apa, Pak, Bu?" tanyanya. 

"Kalau ada terong endog (telor) dikasih bumbu kecap sedikit pedes, sama es pepaya dikerok. Itu enak," jawab Ki Nanang. 

Dua menu yang dia sebutkan adalah menu favoritnya. Terong mirip telor ayam biasanya dimasak kecap dengan diberi cabai sedang. Dan buah pepaya berwarna oranye dikerok menggunakan sendok, diberi gula dan dikasih es batu. Itu akan nikmat dan segar. 

"Nggak ada menu lain?!" ketus istrinya. 

Ki Nanang menatap istrinya. 

"Memangnya kita punya gigi? Makan aja susah!"

Larasati menggelengkan kepalanya sambil tersenyum sendiri. Melihat tingkah kedua mertuanya kadang suka geli dan terkekeh. 

Kehidupan sekarang membuat keduanya hidup bahagia dan tenang. Disayang anak dan menantu yang dulunya disia-siakan, ternyata menantu perempuannya sangat sayang. Bahkan mau merawat mereka tanpa mengharapkan imbalan. 

*

*

*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun