Beberapa orang saling berpandangan.
"Memangnya ada yang jemput, Mbah?"
"Ada. Kalau begitu saya permisi dulu!" pamitnya. Sambil meletakkan sajadah berwarna hijau yang tipis ke pundaknya.Â
"Enggeh, Mbah."
Sesampainya di rumah. Mereka disambut aroma masakan yang menggelitik di rongga penciuman mereka.Â
"Wangi," gumam Ki Nanang.Â
"Kok, repot-repot banget, Ras?"Â
Larasati menoleh membalikkan tubuhnya.Â
"Buat persiapan buka, Pak. Biar Laras sedikit santai," jawabnya.Â
Keduanya berdiri di ruang tamu sambil memandangi satu per satu toples yang sudah terisi kue kering di dalam lemari.
"Kok tidak ada yang empuk, Ras?" tanya Ni Sariah.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!