"Nanti kamu repot. Lagian nanti ada acara kita mengadakan pesta."
Lagi-lagi soal pesta. Entah pesta apa yang dimaksud.
"Pesta apa, Pak?"
"Ya, pesta. Nanti juga kamu bakalan tahu."Â
Kalimat ayah mertuanya membuat Larasati semakin bingung dia tidak bisa memecahkan teka-teki yang selama ini membelenggunya. Kedua mertuanya selalu mengatakan akan ada pesta di kemudian hari. Namun, sampai saat ini Larasati belum juga tahu pesta yang dimaksud.Â
Pernah suatu hari, Ni Sariah meminta maaf dan berpamitan kepada semua tetangganya.
"Mau pulang. Nanti ada yang menjemput."
Hal ini membuat Larasati dan Muslih beranggapan jika salah satu saudarinya menjemput kedua orang tuanya.Â
"Mungkin sudah uzur jadi pikun. Namanya juga orang tua apa yang diucapkan pasti berulang-ulang seperti ketika kita masih kecil dulu," ujar Muslih pada istrinya kala itu.Â
"Tapi ini lain Mas, tingkahnya!" elak istrinya.Â
"Tidak usah dipikirkan."