Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hari Tua di Panti Werdha, Yes or No? Simak Cerita Oma Cinta

2 Maret 2022   00:15 Diperbarui: 13 Maret 2022   12:53 3238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketupat—Opor ayam—sayur labu siam—sambal goreng kentang. Aneka kue dan minuman segar. Buah-buahan nangka dan manggis juga membuat semakin bahagia menikmati lebaran Idul Fitri jauh dari keluarga.

Juga bila tiba hari raya Imlek. Ruangan menjadi gemerlap dengan nuansa merah. Toleransi makin terasakan saat, kepada yang merayakan Imlek dibagikan hidangan yang mengandung babi. Sedangkan bagi yang beragama Islam dibagikan nasi Padang yang nikmat. Mereka semua sangat bahagia.

Begitulah yang disampaikan oleh oma Cinta, kepada aku dengan penuh kebahagiaan.

Kuning buah nangka, hitam kulit manggis

Keduanya manis dalam rasa

Dalam lubuk hati tersimpan rasa terima kasih

Adanya kesempatan merasakan indahnya hari raya

16. Penutup

Pada usia yang semakin senja, Oma Cinta merenungkan perjalanan hidupnya. Kalau dia tetap di Cipinang Elok berdua dengan kakaknya, kemungkinan umurnya tidak sepanjang sekarang. 

Di Cipinang Elok, oma Cinta hanya bersama dengan kakaknya saja. Di Aussi oma Cinta juga bersama kakaknya, tetapi juga bersama teman-teman lain.

Oma Cinta tidak perlu memasak selama di Aussi, makanan selalu tersedia. Untuk sarapan, makan siang dan makan malam.

Masalah pembantu yang setiap lebaran tidak kembali lagi, tak pernah menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh oma Cinta. Kamar di Aussi selalu ada yang membersihkan. Baju kotor selalu ada yang mencuci dan setrika.

Kamar cukup besar untuk mengerjakan handycraft, membaca buku, menonton televisi. Kapanpun oma Cinta mau leyeh-leyeh bisa. Tidur dengan nyenyak juga terasa aman.

Apalagi urusan rumah bocor yang sering dihadapi di Cipinang Elok, sama sekali tak pernah jadi pikiran lagi.

Tetapi … tetapi … bukan berarti oma Cinta menganjurkan semua orang menjalani hari tuanya di di panti Werdha. Sifat dan pilihan hidup masing-masing orang berbeda. Oma Cinta, juga oma Kasih memilih hidup tidak berkeluarga. Makanya oma Cinta sangat terkejut, pada awal ada pringatan dari oma “pacar”.

Oma Cinta tidak pernah merasa dibuang oleh anak-anak yang sudah dibesarkan. Karena memang tidak mempunyai anak. Beruntung oma Cinta tidak mengalami seperti yang dirasakan oleh oma “gemuruh”. Tak ada rasa memiliki beban cucu. Pun tak ada rasa merepotkan anak-anak, seperti yang dialami oma “menghanyutkan”.

****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun