Suatu hari, mereka bersama-sama mengobrol di halaman belakang Aussi. Saat itu, juga ada oma yang memiliki rambut panjang baru selesai mencuci rambut. Perawat mengajak berjemur, sambil mengurai rambutnya agar lebih cepat kering.
“Seperti Dorothy Lamour,” komentar oma Cinta.
“Apa?” tanya opa “masinis” yang dilanjutkan, “Nanti siang makan semur?”
Langsung saja oma “taplak” dan oma Cinta terpingkal-pingkal, menertawakan opa “masinis” yang salah dengar “Dorothy Lamour” terdengar menjadi “makan semur”.
Dorothy Lamour adalah aktris dan penyanyi Amerika Serikat yang dilahirkan pada tahun 1914, dan meninggal pada tahun 1996. Tentunya bukan nama yang asing bagi para oma dan opa yang sebaya dengan oma Cinta.
Karena oma Cinta menggambarkan rambutnya yang panjang, aku menjadi tertarik pada film “The Junggle Princess” yang dibuat pada tahun 1936. Pada saat itu Dorothy Lamour berusia 22 tahun, berperan menjadi perempuan remaja yang sudah ditinggalkan orang tuanya, hidup sendiri di hutan ditemani Limo dan Moko.
Siapa Limo dan Moko? Sekarang … film “The Junggle Princess” ditonton melalui youtube.
Oma Cinta dan oma “taplak” memang sangat akrab. Mereka berdua pernah ikut ibu Anie, pengurus Aussi berbelanja ke Blok M.
Ibu Anie sebagai pengurus Aussi belanja untuk keperluan panti, oma Cinta dan oma “taplak” belanja untuk keperluan kerajinan tangan. Hasil kerajinan tangan itu, nantinya mereka jual.
Semakin banyak yang tertarik pada hasil kerajinan tangan mereka. Dimulai dari karyawan Aussi, keluarga karyawan, penghuni dan keluarga penghuni.
Selesai belanja mereka menyempatkan diri makan di sebuah warung di Blok M. Tentunya ini dulu, saat oma Cinta masih belum terlalu tua. Sekarang sudah tidak pernah lagi. Warungnya juga sudah tiada, berubah bentuk menjadi sebuah mall.