Ketupat—Opor ayam—sayur labu siam—sambal goreng kentang. Aneka kue dan minuman segar. Buah-buahan nangka dan manggis juga membuat semakin bahagia menikmati lebaran Idul Fitri jauh dari keluarga.
Juga bila tiba hari raya Imlek. Ruangan menjadi gemerlap dengan nuansa merah. Toleransi makin terasakan saat, kepada yang merayakan Imlek dibagikan hidangan yang mengandung babi. Sedangkan bagi yang beragama Islam dibagikan nasi Padang yang nikmat. Mereka semua sangat bahagia.
Begitulah yang disampaikan oleh oma Cinta, kepada aku dengan penuh kebahagiaan.
Kuning buah nangka, hitam kulit manggis
Keduanya manis dalam rasa
Dalam lubuk hati tersimpan rasa terima kasih
Adanya kesempatan merasakan indahnya hari raya
16. Penutup
Pada usia yang semakin senja, Oma Cinta merenungkan perjalanan hidupnya. Kalau dia tetap di Cipinang Elok berdua dengan kakaknya, kemungkinan umurnya tidak sepanjang sekarang.
Di Cipinang Elok, oma Cinta hanya bersama dengan kakaknya saja. Di Aussi oma Cinta juga bersama kakaknya, tetapi juga bersama teman-teman lain.
Oma Cinta tidak perlu memasak selama di Aussi, makanan selalu tersedia. Untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Masalah pembantu yang setiap lebaran tidak kembali lagi, tak pernah menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh oma Cinta. Kamar di Aussi selalu ada yang membersihkan. Baju kotor selalu ada yang mencuci dan setrika.
Kamar cukup besar untuk mengerjakan handycraft, membaca buku, menonton televisi. Kapanpun oma Cinta mau leyeh-leyeh bisa. Tidur dengan nyenyak juga terasa aman.
Apalagi urusan rumah bocor yang sering dihadapi di Cipinang Elok, sama sekali tak pernah jadi pikiran lagi.
Tetapi … tetapi … bukan berarti oma Cinta menganjurkan semua orang menjalani hari tuanya di di panti Werdha. Sifat dan pilihan hidup masing-masing orang berbeda. Oma Cinta, juga oma Kasih memilih hidup tidak berkeluarga. Makanya oma Cinta sangat terkejut, pada awal ada pringatan dari oma “pacar”.
Oma Cinta tidak pernah merasa dibuang oleh anak-anak yang sudah dibesarkan. Karena memang tidak mempunyai anak. Beruntung oma Cinta tidak mengalami seperti yang dirasakan oleh oma “gemuruh”. Tak ada rasa memiliki beban cucu. Pun tak ada rasa merepotkan anak-anak, seperti yang dialami oma “menghanyutkan”.
****