Tahun berganti tahun selalu memilih hari minggu pagi, untuk merayakan Natal di rumah uak. Acara-acara dan obrolan-obrolan menciptakan suasana Natal yang indah. Tak jarang para keluarga membawa aneka makanan yang menjadi kebanggaan masing-masing keluarga.
Aku yang saat itu tinggal di daerah Parung, pinggiran kota Jakarta, pernah membawa buah rambutan. Istimewanya buah rambutan hasil kebun sendiri, aku rangkai sebagai pohon Natal. Sayangnya sekarang Cinta sudah lupa. Kalau uak masih ada, pastilah ingat. Tetapi uak telah meninggal dunia pada tahun 1997.
Uak adalah kakak tertua ayahku dengan ibu yang sama, mak Malang. Saat Uak pindah ke Jakarta, ayahku tetap di Malang. Dari 10 bersaudara uak dan ayahku, ada 3 orang yang bukan anak-anak kandung mak Malang. Dan sebanyak 7 orang merupakan anak-anak kandung mak Malang.
Kasih dan Cinta merupakan 2 anak perempuan uak, yang tinggal bersama uak hingga uak meninggal dunia menghadap Sang Pencipta.
Alasan utama Kasih dan Cinta bekerja dengan rajin, memang merupakan passion. Tetapi alasan yang lain, tentulah untuk membiayai kehidupan sendiri dan kehidupan uak.
Dalam penilaian aku pribadi, Kasih dan Cinta rajin dan jujur dalam bekerja. Mereka tampak sebagai orang yang hemat, mempunyai prinsip belanja yang perlu, bukan asal yang mau.
Masa liburan dari tempat bekerja, selalu mereka gunakan untuk berwisata. Baik ke luar negeri atau dalam negeri. Mereka benar-benar hanya ingin menikmati hasil kerja, dan memanfaatkan waktu untuk santai berwisata ke berbagai daerah yang indah. Tak tampak sedikitpun sebagai keinginan untuk pamer.
Setelah uak meninggal dunia, Kasih dan Cinta sempat menggunakan waktu untuk berjalan-jalan bersama-sama ke Eropa. Ini merupakan perjalanan menyenangkan yang mereka lakukan bersama-sama. Karena sebelumnya mereka tidak bisa pergi bersama-sama, salah seorang dari mereka harus menjaga uak di rumah.
Pada tahun 2000, barulah Cinta mulai terpikir mengajak Kasih untuk hidup di Panti Werdha. Alasannya ... karena Cinta sudah lelah mengurus rumah tangga. Masalah pembantu rumah tangga, rumah bocor dan lain-lain membuat Cinta lelah.
Saat itu Kasih menolak. Alasannya ... belum terlalu tua.
Cinta mengatakan problem yang akan dihadapi, kalau mereka tetap tinggal di Cipinang Elok kepada Kasih. Seandainya salah seorang dari mereka sakit, nantinya akan repot. Walaupun ada saudara laki-laki, sepertinya sulit kalau harus minta tolong terus-menerus. Lagian masing-masing saudara laki-laki mempunyai keluarga.