Selama 21 tahun menjalani hidup di panti Werdha, oma Cinta memiliki kesempatan melihat proses masing-masing orang menjadi tua.
Ada yang yang hanya memikirkan diri sendiri. Walaupun sikap memikirkan diri sendiri adalah hak masing-masing. Masih merupakan anugerah, bisa memikirkan diri sendiri
Sayangnya, kadang-kadang ada yang merepotkan orang lain. Misalnya yang terjadi pada oma “terkunci” dan opa “mengunci”.
Ada yang menjadi pikun. Seperti yang dialami oma “tas” dan oma “lipstik”. Agar jangan pikun, oma Cinta rajin menjaga diri dengan main scrable. Bersama kakaknya, dilakukannya seminggu sekali setelah makan siang.
Ada yang menjadi tuli. Seperti opa “masinis” dan oma “kartu”. Bedanya opa masinis memberikan suasana lucu, sedangkan oma “kartu” marah-marah. Sekarang dalam keadaan juga menjadi tuli, oma Cinta merasa kualat terhadap opa “masinis”. Bisa mengerti, mengapa oma “kartu” yang marah-marah.
Ada yang masih beruntung, mempunyai keluarga. Opa “kesasar”, oma “gemuruh”, oma “menghanyutkan” dan oma “gendam” yang dijemput lagi oleh keluarganya.
Secara persentasi, Oma Cinta merasa lebih banyak senang menjalani hidup 21 tahun di Aussi. Oma Cinta merasakan Aussi bener-benar memiliki pedoman Serviam, melayani. Oma Cinta sangat mengharapkan, Aussi tetap jaya.
Semua itu diwujudkan dalam lagu yang dibuat oleh oma Cinta. Sebuah lagu yang katanya menyontek, dan dinyanyikan dengan irama lagu Jali-jali. Lagu ini dinyanyikan terutama untuk menyambut kunjungan tamu-tamu yang berbagi ke Aussi.
Inilah dia Graha Werdha Aussi.
Tempatnya enak (2x) bersih sekali.
Udaranya sejuk bukan main sayang.
Tetapi ke sini (2x) macet bukan kepalang.
***
Tiap bulan kami berbelanja.
Ke supermarket (2x) beli cemilan.
Pagi dan malam kami berdoa sayang.
Bagi kesehatan (2x) handai taulan.
***
Kesehatan harus dijaga.
Bila tidak (2x) makan biaya.
Bikin repot keluarga sayang.
Yang paling penting (2x) hidup kami senang.
***
Kami gembira dapat kunjungan.
Sebab ditraktir (2x) dan terhibur.
Kami menghaturkan terima kasih sayang.
Semoga Aussi (2x) manis dikenang-kenang.