Grup Arumba dari Aussi membawakan lagu Papaya Chacha dan Autumn Leaves.
“Irama Papaya Chacha cepat dan menyenangkan,” tulisnya di WA, “Saya sampai mondar-mandir.”
Wah … aku membayangkan betapa lincah oma Cinta. Juga terbayang raut wajahnya yang sangat senang.
Mereka mendapat penghargaan Muri sabagai peserta yang sudah berusia lebih dari 75 tahun. Sampai saat ini panghargaan Muri masih disimpan di kamar oma Cinta.
Aku membaca tulisan pada penghargaan tersebut.
Pekan Angklung Indonesia 12 – 14 Desember 2011.
Sayang sekali grup arumba Aussi sekarang tidak aktif lagi, karena banyak penghuni yang sudah meninggal. Sedangkan yang masih hidup, sudah tua juga tidak kuat mendengar suara angklung yang keras. Penghuni baru kurang berminat. Adanya pandemi covid-19 juga mengharuskan mengurangi kegiatan yang sifatnya membentuk kerumunan.
Tahun 2013 ... pada pesta ulang tahun ke 80 Ibu Christina Suryajaya, yang suaminya merupakan seseorang yang membangun Aussi.
Ibu Christina berjalan memasuki ruangan menghampiri para oma dan opa yang menyanyikan lagu Happy Birthday. Sambil menerima salam, Ibu Christina menerima sekuntum bunga mawar merah yang segar dari satu per satu oma dan opa. Di belakang ibu Christina, pengurus Aussi yang membawa ember yang diisi sedikit air. Serumpun mawar merah pemberian oma dan opa tetap segar, menghiasi dan mengharumkan seluruh ruang.
Hidangan istimewa yang tersaji juga segera dinikmati dengan penuh rasa syukur, tak keringgalan es krim kesukaan oma Cinta.
Untuk melengkapi kenikmatan yang 5 indra yang dimiliki setiap manusia, serta-merta grup arumba Aussi tampil mengalunkan lagu My Way dan Sway. Seperti biasa oma Cinta memainkan melodi pada sederet angklung, pak Budi menabuh gendang. Beberapa pengurus yang bisa menyanyikan lirik lagu tersebut, ikut berdendang gembira.
Sungguh merupakan kenangan yang tak akan terlupakan. Pada hari itu diakhiri dengan lambaian tangan ibu Christina, diiringi pengurus yang membawa pulang seikat rumpun mawar merah.