Mohon tunggu...
yuliana pertiwi
yuliana pertiwi Mohon Tunggu... -

Seorang Pemimpi Yang sedang Berjuang, dan mudah-mudahan idak akan pernah lekang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terlintas Satu Kata

5 Oktober 2015   10:03 Diperbarui: 5 Oktober 2015   10:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Saya dengar dari Issabel, Anda ada masalah dengan Karya Ilmiah yang saya berikan?” Tanya Mr. Pullman dengan suaranya yang berat sambil memperbaiki letak kaca matanya.

Aku menarik nafas panjang. Aku tidak tahu harus mulai dari mana, apakah aku harus menceritakan kalau aku sangat membenci mereka? Apakah aku harus mengatakan pada si tua ini kalau bekerja sama dengan mereka bukanlah sebuah ide yang menguntungkan?

Mr. Pullman menatapku. Menanti sebuah jawaban dariku.

“Sebenarnya, Kami mempunyai sedikit permasalan Mr. Pullman. Maksudku, bukan mengenai Karya Ilmiah yang Anda berikan, tapi kami... permasalahnnya itu memang kami.”

Mr. Pullman terus menatapku dengan tatapan menilainya ,sambil mempermainkan pulpen yang dipegangnya.

“Kau tahu, Issabel itu siapa?”

Ah Ya! Aku tahu. Seorang putri dari saudagar kaya dengan tatapan mengintimidasinya yang selalu membuatku merasa lebih kerdil dari apa yang selalu kubayangkan.

Namun, tak urung aku mengangguk. Tidak ada gunanya berdebat apa dan siapa Issabel dihadapan Mr. Pullman.

“Berarti kamu tahu, konsukuensi yang akan kamu terima?”

Aku terperangah dengan perntanyaan yang diucapkan Mr. Pullman.

“Maaf... Konsukuensi maksud Anda apa Mr. Pullman?” Tanyaku dengan ketidak mengertian atas apa yang diucapkan Mr. Pullman. Apakah tahta beserta jabatan dari orang tua kami sangat berperan penting dalam obrolan ini? Jika memang benar, maka aku berani menjamin bahwa inilah akhir riwayatku dalam mendapatkan nilai yang sempurna di sekolah ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun