Mohon tunggu...
yuliana pertiwi
yuliana pertiwi Mohon Tunggu... -

Seorang Pemimpi Yang sedang Berjuang, dan mudah-mudahan idak akan pernah lekang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terlintas Satu Kata

5 Oktober 2015   10:03 Diperbarui: 5 Oktober 2015   10:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanjut Mike dengan tatapan nakal, sehingga membuatku bergidik. Namun, Aku tetap tersenyum santai. Aku tidak boleh terpancing dengan segala bentuk ancaman dan diskriminasi yang akan dilakukan orang ini.

            “Kita pernah... yah seperti kau tahu, masa-masa remaja sekarang tidak jauh berbeda dengan masa-masa aku dan Ibumu, bahkan kupikir kisahku dan Ibumu harus diabadikan seperti kisah romance, layaknya Romeo dan Juliet, kau tentunya tahu bukan dengan kisah itu?” Ujar Mike menanggapi gelagatku dengan guyonan yang semakin membuatku muak.

            “Hmmm... seharusnnya aku pergi dari tadi setelah aku membakar habis potret bodoh dirimu dan ibu, tidak seharusnya aku berlama-lama dengan ceritamu yang konyol itu, Mike!”

            Akupun berlalu dari tempat itu. Menghiraukan tawa Mike yang sepertinya menikmati akan amarahku. Aku tidak peduli.

            “Kau tahu Sher? Sampai sekarang aku masih bisa merasakan aroma mint bibir Ibumu, dan kurasa kau akan lebih sakit hati lagi bagaimana kisah romance aku dan ibumu selanjutnya,” Ujar Mike mengejekku. Namun, tak urung langkahkupun terhenti mendengar penuturan Mike.

            “Tutup mulutmu, berengsek!” Geramku yang dibalas dengan tawa kemenangan dari Mike.

***

Aku mengerang ketika melihat Elsie dan Issabel sudah berdiri manis di depan rumahku. Ok! Ini hari Minggu. Seharusnya hari ini aku bisa bersantai sejenak dari dua hama pengangguku disekolah. Bukannya apa-apa, biasanya di hari libur ini Mike lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di luar dari pada dirumah. Seharusnya aku bisa menikmati itu. Menikmati ketidakhadiran Mike di hari liburku. Tapi sepertinya hari ini aku harus mengerahkan kesabaranku dalam menghadapi dua pengganggu disekolah.

“Aku harap kamu tidak lupa dengan karya ilmiah kita, Sheryl” Ujar Issabel ketika aku membukakan pintu untuk mereka, dan entah kenapa semenjak malapetaka karya ilmiahku itu, mereka jadi jarang menggunakan kosa kata anak aneh kepadaku. Ya... kuharap ini merupakan pertanda baik.

“Ya! Kuharap kamu juga tidak lupa bahwa karya ilmiah kita itu hanya untuk dua orang,” Ujarku pada Issabel sambil melirik Elsie, yang sekarang mengenakan Tank top hitam lengkap dengan mini shirt nya. Aku penasaran, apakah Mike akan terpikat dengan perempuan ini seperti laki-laki lain yang mau bertekuk lutut padanya?

“Ehmm... kurasa aku lupa memberitahumu bahwa Elsie juga ku ikut sertakan dalam proyek karya ilmiah kita itu, tentunya kau tidak keberatan bukan kalau Elsie juga ku ikut sertakan,” Jawab Issabel sambil melangkah masuk tanpa kupersilahkan dahulu. Ow ...Shit!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun