Alissa berdecak kesal dengan tanggapan Aiqal. "Bukan, aku bukan Alissa!" Pernyataan yang dikeluarkan Alissa lagi-lagi membuat Aiqal tertawa terbahak-bahak. Bahkan kali ini Aiqal tidak bisa menahan sakit perutnya karena tertawa yang berlebihan.
"Bukan Alissa? Terus ini siapa?" Aiqal menganggap Alissa sedang melontarkan lelucon dan ia mencoba menanggapi lelucon Alissa ini. "Maura."
"Maura siapa? Setan yang dukun kamu pekerjakan, huh?" seandainya bisa Alissa membuktikan bahwa dirinya memanglah bukan Alissa, akan ia lakukan saat ini juga.
"Aku serius. Aku Maura yang terjebak didalam tubuh tokoh fiksi ini," melihat raut wajah Alissa yang begitu serius membuat Aiqal sedikit percaya dan menghentikan tawanya. Ia mendekat pada Alissa, memperhatikannya dari atas sampai bawah.
"Maksud kamu? Kamu tokoh fiksi?" Alissa mengangguk samar. Ia mengambil nafas dan membuangnya dengan kasar. "Iya. Alissa, Saras, Dimas, kamu, dan semua yang ada disini adalah fiksi! Aku? Aku Maura! Aku orang yang dengan setia membaca novel 'Reflection'. Dimana kamu, Alissa, dan teman-temannya diceritakan dalam novel tersebut."
Aiqal sangat terkejut mendengar pernyataan itu. Sangat, ia sangat tidak percaya. Tidak mungkin hal itu ada. Apalagi ia baru saja mendengar bahwa dirinya hanyalah tokoh fiksi yang diceritakan didalam novel. Bagaimana bisa? Mustahil sekali ada kejadian seperti itu. Kalaupun ada, sudah dapat ia pastikan itu hanyalah cerita.
"Nggak mungkinlah! Aku nggak tahu ternyata kamu suka baca cerita-cerita seperti itu ya," lagi-lagi Aiqal menyangkal penjelasan Alissa. "Terserah. Aku udah jujur. Dan sekarang, aku minta tolong sama kamu. Bantu aku kembali menempati posisi tiga besar di TO selanjutnya,"
"Kamu serius?" Aiqal menjeda ucapannya sebentar sembari menatap dalam-dalam perempuan didepannya ini. "Sejak kapan kamu mau belajar? Kamu kan-" ucapannya terpotong. "Aku Maura! Bukan Alissa!"
Baiklah, Aiqal akan mencoba untuk mempercayainya. Tapi, kalau ini bukan Alissa, lalu dimana Alissa yang sebenarnya? Apakah benar, dirinya ini hanyalah tokoh fiksi? Entahlah, ia sedang tidak ingin memikirkan hal ini.
"Ekhm, oke. Nanti malam aku akan datang ke rumahmu," putus Aiqal yang ditanggapi dengan anggukan.
...
Sudah lima hari ini Aiqal dan Alissa belajar bersama. Melihat perubahan yang terjadi pada diri Alissa, ia semakin yakin dengan apa yang dikatakan oleh perempuan itu beberapa hari yang lalu. Tapi, bagaimana bisa? Kalaupun iya, lantas kemana Alissa yang sebenarnya sekarang? Apa mungkin, hal seperti ini juga akan terjadi pada dirinya?