"Dari kapan kamu di sini?"Â
Aiqal membenarkan posisinya. "Lima belas menit yang lalu, mungkin."
Alissa terkejut, tapi ia mencoba untuk tetap tenang di depan Aiqal. "Ngapain kamu datang sepagi itu?"
"Aku nggak sabar ingin dengar cerita dari kamu," jawabnya diikuti dengan kekehan kecil. Alissa yang mendengar itupun hanya mendengus kesal. Ia mendelikkan matanya dan melenggang pergi meninggalkan Aiqal yang masih mematung ditempat.
"Kamu nggak usah pulang ya hari ini?" Aiqal mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Alissa. Namun, Alissa tidak menanggapi ucapannya. Perempuan itu masuk kedalam mobil yang akan dikendarai oleh aiqal.
Aiqal mengikuti Alissa masuk kedalam mobilnya melalui pintu sebelah kiri. "Sa! Luka kamu nggak ada yang nambah kan?"
"Apa sih, Qal! Aku sama Mama baik-baik aja," setelah selesai memakai sabuk pengamannya, Alissa menoleh ke arah Aiqal. "Baik-baik gimana sih, Sa? Udah jelas-jelas kamu selalu disakiti."
"Aku sama Mama udah baikan."
Aiqal terkejut, ia menoleh ke arah Alissa dan membenarkan posisi duduknya. "Maksud kamu?"
"Semuanya udah baik-baik aja. Mama udah menjelaskan alasan dia terus menekan aku untuk mendapatkan peringkat tiga besar."
"Syukurlah kalau masalah kalian udah selesai," terdengar suara helaan nafas dari seseorang di sampingnya. "Tapi, aku masih belum bisa mengatakan kalau aku bukan Alissa."