"Mama, ngapain ke sini?"
Ibunya mendekat, memeluk Alissa. Dan menangis disana. "Maaf ... Maafkan Mama, Alissa."
"Maaf, baru sekarang Mama berani meminta maaf langsung sama kamu." Wanita itu menatap putrinya. Baru kali ini Alissa merasakan kehangatan dari tatapan ibunya itu.
"Selama ini Mama selalu merasa bersalah setelah menyakiti kamu. Tapi lagi-lagi Mama selalu melakukannya." Wanita itu kembali terisak. Ia tertunduk di pangkuan anaknya.
"Mama hanya ingin kamu mendapatkan beasiswa kuliah keluar negeri. Karena Mama tahu, Mama nggak bisa biayain kamu. Walaupun Mama udah kerja mati-matian untuk kamu," mendengar itupun air mata Alissa luruh.
"Jadi Mama mohon, kamu harus bisa mendapatkan peringkat ke tiga besar saat UN nanti."
"Alissa akan berusaha lebih keras lagi kali ini, Ma." Wanita itu mengangguk dan tersenyum melihat ada keyakinan di mata putrinya.
"Alissa sayang Mama," keduanya kembali terisak dalam pelukan masing-masing. Ia teringat akan ibunya yang mungkin sekarang sudah dapat mengikhlaskan kepergian dirinya.
"Apapun hasilnya nanti, Mama nggak akan menyakiti kamu lagi."
BAGIAN 7
Saat keluar rumah, Alissa sudah dikejutkan dengan kehadiran Aiqal. Lelaki itu bersandar di dinding samping pintunya. Sudah berapa lama lelaki ini berdiam diri di sini? Pikir Alissa.