BRUGH
Suara benturan mobil dan teriakan dari orang-orang yang sedang berjalan membuatnya panik. Alissa! Pikir Aiqal. Dilihatnya tubuh perempuan itu terbaring didepan mobil yang baru saja menabraknya. Darah bercucuran disekitar tubuhnya.
Alissa yang baru saja ingin ia lindungi, ingin ia jaga, dan ingin ia pertahankan selamanya, terkulai lemah di pelukannya.
Semua karena dirinya. Dia yang tidak sabaran dan tidak hati-hati membuat teman seumur hidupnya itu celaka. Aiqal sendiri tidak akan pernah memaafkan dirinya jika sesuatu yang tidak ia inginkan terjadi pada Alissa.
BAGIAN 10
"Kamu udah sadar?" pandangannya belum sepenuhnya jelas. Pendengarannya pun masih berfungsi samar-samar. Terakhir yang dia ingat adalah saat akan pergi ke sebuah tempat makan bersama Aiqal. Namun, kendaraan dari samping melaju dengan kecepatan tinggi membuat tubuhnya sedikit terpental.
"Panggil dokter, cepat!"
Tak lama seorang dokter pun datang bersama satu orang perawat disampingnya. "Alhamdulillah, putri anda sudah sadar dari koma nya. Tetapi ia masih harus banyak-banyak istirahat. Jangan terlalu banyak membuatnya beepikir."
Sang ayah mengangguk. Paham akan ucapan dokter. "Maura ... Kamu masih ingat ibu, kan?"
Maura? Apakah mereka semua sudah bisa menerimanya sebagai Maura? Pelan-pelan, ia mulai membuka matanya dengan sempurna.
"Kak, ini aku, Azra."