BAGIAN 4
Alissa mendengarkan petuah dari Aiqal. Saat pengerjaan soal Try Out kemarin, ia selalu mencoba untuk tetap tenang dan tidak panik. Dan benar saja, hal itu membuatnya sedikit terbantu. Belum lagi, dari beberapa hari sebelumnya ia sudah mulai belajar untuk Try Out yang terakhir ini. Walaupun tidak sepenuhnya yakin akan menempati peringkat ke tiga, tapi setidaknya ia masih bisa masuk peringkat ke lima besar.
Sekarang perempuan blonde itu sedang menyusuri koridor. Awalnya ia berniat untuk pergi ke kantin, namun pertemuannya dengan Saras membuat Alissa mengurungkan niatnya.
"Mau kemana sih, Sar?"
"Temani aku nonton pertandingan basket, Alissa."
Alissa mendengus kesal. Mau bagaimana lagi? Dirinya sudah dibawa ke lapangan basket, kalaupun ia menolaknya, percuma. Ia sudah terlanjur malas untuk kembali ke kantin.
Alissa memperhatikan Saras yang sedari tadi begitu heboh meneriakkan nama kekasihnya. Sesekali ia juga melihat ke arah Aiqal yang juga tengah bermain bersama Dimas. Saling berebut untuk mendapatkan bola. Setelah dapat, bola itu akan dilempar ke dalam ring basket.
Pertandingan pun selesai. Saras mengajak dirinya untuk mendekat kearah Dimas. Dilihatnya perempuan itu sangat bersemangat membantu kekasihnya membersihkan keringat dan dengan sigap memberikannya minum. Untung saja dia tidak sendiri, ada Aiqal yang sedang berjalan mendekat ke arahnya.
"Mereka cocok banget ya? Saras juga kelihatannya perhatian banget sama Dimas," ucap Aiqal yang tengah membersihkan keringat diwajahnya sembari menempatkan dirinya disebelah Alissa.
"Sabar ya, Qal. Saran dari aku, kamu mundur aja. Kalau mau naksir mending sama cewek yang gak punya pacar," Alissa menepuk-nepuk pundak Aiqal. Lelaki itu merasa ada ejekan yang tersembunyi dibalik ucapan Alissa.
"Kalau gitu ... Aku naksir kamu aja. Kamu kan nggak punya pacar," Aiqal tertawa menanggapi ucapannya sendiri. "Wajar sih. Cowok di hidup kamu kan cuma aku," sekali lagi, Aiqal tertawa begitu keras. Sampai-sampai suaranya menggema di sekitar area lapangan.