Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 1)

14 Oktober 2024   21:46 Diperbarui: 14 Oktober 2024   21:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam pikirannya, Alya berjanji untuk terus melangkah maju, berani menghadapi tantangan dan menjaga kejujuran di antara mereka. Hubungan ini mungkin tidak sempurna, tetapi dengan keberanian dan keterbukaan, mereka bisa membangun sesuatu yang lebih berarti dari sebelumnya.

Namun, saat malam semakin larut, Alya tidak bisa menahan rasa cemas yang menggelayuti hatinya. Dia tahu bahwa kehidupan tidak selalu mudah, dan tantangan baru mungkin akan segera menghampiri mereka. Bagaimana mereka akan menghadapi itu? Hanya waktu yang akan memberi jawab.

Bab 9: Bayang-Bayang Masa Lalu

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan hubungan Alya serta Arga semakin berkembang. Mereka bekerja sama dengan baik di proyek presentasi, berbagi ide, dan merencanakan setiap langkah dengan penuh antusiasme. Namun, di balik kebahagiaan yang baru ditemukan, Alya merasakan ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Mira masih ada di benak Alya. Ia tidak dapat mengabaikan fakta bahwa Arga dan Mira memiliki sejarah yang dalam, dan meskipun Arga berjanji untuk tidak kembali ke masa lalu, Alya merasa gelisah setiap kali mendengar nama Mira. Apakah Arga benar-benar sudah move on? Ataukah ada sisa perasaan yang masih tersisa?

Suatu sore, saat mereka sedang berdiskusi di taman kampus, Alya melihat Arga melirik ke arah seorang gadis yang sedang berjalan mendekat. Tanpa disadari, gadis itu adalah Mira. Alya merasakan jantungnya berdegup kencang saat Mira menghampiri mereka.

“Hey, Arga! Hai, Alya!” sapa Mira dengan senyuman ceria, seolah tidak ada masalah di antara mereka.

Alya merasa perutnya berkerut. “Hai, Mira,” jawabnya dengan nada yang berusaha terdengar ramah, meskipun hatinya bergetar.

“Arga, aku baru saja mendengar tentang presentasi kalian. Keren banget! Apa aku bisa membantu?” tanya Mira, menatap Arga dengan semangat.

Arga terlihat ragu sejenak sebelum menjawab, “Oh, terima kasih, Mira. Kami sudah cukup baik, tetapi kami akan menghubungimu jika butuh bantuan.”

Mira mengangguk, tetapi Alya bisa melihat kekecewaan di wajahnya. “Baiklah, aku akan pergi. Semoga sukses ya!” Mira melambaikan tangan sebelum pergi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun