Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 1)

14 Oktober 2024   21:46 Diperbarui: 14 Oktober 2024   21:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alya membuka pintu dan melihat Arga berdiri di sana, mengenakan kaos hitam dan jeans, tampak sedikit cemas namun juga bersemangat. “Hai, Ga. Terima kasih sudah datang,” katanya sambil mencoba tersenyum.

“Tidak masalah. Aku ingin mendengarkan apa yang ingin kamu katakan,” jawab Arga, memasuki apartemen dan menutup pintu di belakangnya.

Mereka berdua duduk di sofa, dan Alya bisa merasakan ketegangan di udara. “Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?” tanya Arga, menatapnya dengan serius.

Alya menarik napas dalam-dalam, berusaha mengumpulkan keberanian. “Aku tahu beberapa hari terakhir ini cukup berat bagi kita, terutama dengan semua yang terjadi antara kita dan Mira. Aku merasa perlu jujur tentang perasaanku.”

Arga mengangguk, matanya tidak lepas dari wajah Alya. “Aku juga merasa kita perlu bicara. Rasanya ada banyak yang belum terucap.”

Alya merasa ada kekuatan dalam pernyataan itu. “Sebelum kita melanjutkan, aku ingin kau tahu bahwa aku menghargai apa yang kita miliki. Namun, aku tidak bisa terus bersembunyi di balik ketidakpastian ini. Aku... aku menyukaimu, Ga. Sangat menyukaimu.”

Setelah kata-kata itu keluar, Alya merasa jantungnya berdegup sangat kencang. Ia menunggu reaksi Arga, tetapi ia tampak terdiam, memproses apa yang baru saja ia katakan.

“Aku... juga menyukaimu, Alya,” kata Arga akhirnya, suaranya pelan dan tulus. “Tapi aku merasa bingung. Kenangan tentang Mira masih membayangi pikiranku. Aku tidak ingin menyakitimu atau membuatmu merasa tidak nyaman.”

“Dan aku tidak ingin menjadi orang yang menghalangimu untuk menyelesaikan semua itu,” jawab Alya, hatinya sedikit teriris mendengar pengakuan Arga. “Tapi, aku juga tidak bisa berdiam diri. Aku ingin kita jujur satu sama lain.”

Arga terlihat berpikir keras. “Aku ingin menyelesaikan urusan ini. Mira adalah bagian dari masa laluku, dan aku ingin melanjutkan hidupku. Tapi aku juga tidak bisa menolak apa yang aku rasakan terhadapmu. Kamu membuatku merasa hidup kembali.”

Alya merasakan harapan mengalir kembali ke dalam hatinya. “Jadi, bagaimana kita melanjutkan ini? Apa yang perlu kita lakukan agar kita bisa maju bersama?”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun