Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 1)

14 Oktober 2024   21:46 Diperbarui: 14 Oktober 2024   21:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arga tersenyum. "Aku juga. Awalnya aku pikir kita nggak akan pernah bisa akur."

"Tapi lihat kita sekarang," lanjut Alya, mencoba menyembunyikan rasa haru yang mulai muncul. "Kita malah bisa makan malam bareng seperti ini."

Arga menatap Alya dengan senyum tipis, dan di saat itu, Alya merasakan kehangatan yang menyelimuti hatinya. Ia tahu hubungan mereka masih jauh dari jelas, tapi ia juga tahu bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan menghadapi semuanya bersama.

Dan untuk pertama kalinya, Alya merasa bahwa mungkin, hanya mungkin, semuanya akan baik-baik saja.

Bab 6: Titik Balik yang Tak Terduga

Malam itu, setelah makan malam yang menyenangkan, Alya dan Arga pulang dengan perasaan lebih ringan. Meski ketidakpastian masih menyelimuti hubungan mereka, ada harapan baru yang tumbuh di antara mereka. Alya merasakan sesuatu yang berbeda dalam dirinya, semangat yang lebih besar untuk menjalani hari-harinya bersama Arga.

Namun, keesokan harinya, keadaan mendadak berubah. Saat Alya tiba di kampus, ia mendengar desas-desus tentang perubahan mendadak dalam struktur proyek mereka. Ternyata, dosen pembimbing mereka memutuskan untuk mempercepat deadline presentasi. Hal ini membuat semua anggota tim dalam keadaan panik, termasuk Arga.

Ketika Alya menemukan Arga di perpustakaan, ia sudah melihat kerut di dahi Arga. “Alya, kita harus segera menyusun ulang presentasi ini! Dosen bilang kita harus siap dalam dua minggu!” kata Arga, suaranya penuh tekanan.

Alya merasa gelisah mendengar kabar itu. “Dua minggu? Tapi kita belum setengah jalan!”

“Aku tahu! Kita harus bekerja keras, dan aku butuh bantuanmu untuk memecah bagian-bagian yang perlu kita fokuskan.” Arga berkata sambil membuka dokumen di laptopnya.

Alya merasa tekanan semakin berat. Dia ingin membantu, tetapi di saat yang sama, ia merasa tidak siap menghadapi situasi ini. “Tapi, Ga... apa kita bisa menyelesaikannya dalam waktu segitu?” tanyanya, sedikit ragu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun