Tanpa persetujuan, Ren mendengar dari temannya yang ada di pihak 'itu' bahwa mereka melakukan autopsi lagi.
Ren sangat marah, sayangnya dia tak bisa ikut campur lebih jauh. Sekarang, dirinya mendapati surat ancaman dari ruang obrolan 001 yang memintanya datang ke sebuah gedung yang kosong di situs bangunan yang terbengkalai.
Ada beberapa orang bersetelan hitam yang menunggunya saat dia tiba. Ren sengaja datang kali ini karena surat ancaman itu sebenarnya lebih merupakan petunjuk. Dia juga sudah menghubungi beberapa rekannya untuk berjaga-jaga.
"Apa yang kalian inginkan?" tanya Ren seraya memasang sikap waspada.
Salah satu dari orang itu menunjukkan sebuah foto yang dikenali Ren.
"Apa kau mengenal wanita ini?"
Deg!
Ren mencoba berpura-pura tidak mengenalinya. Dia tetap bergeming meskipun tatapan menusuk mereka mengarah padanya.
"Wanita ini memalsukan kematiannya, kau adalah yang paling dekat dengannya, jadi kami akan membawamu," orang yang berbeda memutuskan melangkah maju daripada terus menunggu sia-sia di sini.
Ren, yang hanya orang biasa tanpa keterampilan bela diri yang mumpuni, tak dapat melawan mereka. Namun, untungnya dia sudah mempersiapkan hal ini.
Dia membiarkan mereka mengikatnya dan membawanya ke sebuah mobil hitam yang diparkir agak jauh dari lokasinya. Di sisi yang berlawanan, Ren melirik sekilas mobil rekannya yang mengawasinya.