Sementara itu, Herlina mendapatkan paket anonim di kantornya ketika dia memutuskan untuk mengajukan cuti demi mencari anggota yang diculik.
Paket itu berisi kaset CD, flashdisk, dan laptop portabel rakitan.
Deg!
Herlina mengenali laptop portabel itu, dia sering melihatnya dan pernah meminjamnya. Dengan tangan gemetar, Herlina menyalakannya menunggu sampai layar menunjukkan tampilan login password.
Herlina ingat password yang biasanya sahabatnya gunakan dan jika itu belum berubah, maka ....
Dia mengetikkan serangkaian kode password dan voila itu benar. Halaman antarmuka berubah ke beranda dengan background bunga mawar merah.
Matanya berlinang. Dia bergumam hampa, "Mawar merah ... Aku membencinya ...."
Beberapa menit berlalu hingga Herlina tersadar untuk mencaritahu apa tujuan dikirimkannya benda-benda ini. Dia segera memasukkan kaset CD ke laptop bersamaan dengan flashdisk.
Kaset CD berisi video rekaman, sementara flashdisk itu adalah kumpulan dokumen lengkap terkait ruang obrolan 001 dan letak markasnya ditambah peta yang digambar.
Dia pertama memutar video rekaman tersebut yang direkam secara pribadi. Ada detail tanggal tertera bahwa itu baru direkam beberapa hari lalu.
Ketika melihat wajah sahabatnya muncul di video, Herlina tercengang.