Mohon tunggu...
Agustina Anggraini
Agustina Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis artikel, cerpen, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mawar Merah Berdarah: Ruang Obrolan 001

4 Juni 2023   20:39 Diperbarui: 4 Juni 2023   21:10 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan deras mengguyur kota begitu mendadak sehingga banyak pejalan kaki berlarian seperti lalat tanpa kepala untuk mencari tempat berteduh. Namun, ada seseorang yang terus berdiam diri, tubuhnya basah kuyup, pandangannya kosong dan bingung.

Dia seorang wanita pekerja kantoran yang tampak kehilangan semangat hidupnya. Wajahnya pucat pasi, seakan telah menemui hal yang amat mengerikan sepanjang hidupnya ini.

Pada saat itu, dia memiliki pikiran yang aneh dan terdistorsi, berdiri di pinggir jalan raya dekat dengan lampu merah, dia melihat kendaraan yang berlalu-lalang. Kakinya bergerak ke tengah jalan raya. Namun, tiba-tiba -

Seseorang, yang sejak awal mengamatinya dari halte bus terdekat, berlari sangat cepat ke arahnya, kemudian menariknya menjauh dari kendaraan, menyadarkannya.

Wanita kantor itu menangis histeris, menyebabkannya menjadi tontonan. Seseorang yang menyelamatkannya tidak suka pada keributan, jadi dia segera memesan taksi dan membawa wanita tersebut ke tempatnya tinggal.

...

Menunggu hingga wanita itu merasa lebih baik setelah menceritakan tentang kisahnya beserta merekam beberapa bukti, dia akhirnya mendengar wanita itu menanyakan namanya.

"Maaf, bolehkah saya tahu nama Anda?" Wanita kantoran itu merasa diselamatkan olehnya dan memiliki harapan untuk hidup lagi.

"Ya, namaku ... Kau bisa memanggilku Felia."

~***~

"Pemakaman?" Herlina bertanya-tanya apa yang barusan dia dengar dari pembicaraan teman-temannya di Ethereal Cafe yang sekarang tampak suram.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun