Mohon tunggu...
Agustina Anggraini
Agustina Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis artikel, cerpen, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mawar Merah Berdarah: Ruang Obrolan 001

4 Juni 2023   20:39 Diperbarui: 4 Juni 2023   21:10 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku harian yang sengaja dia sembunyikan untuk ditemukan oleh teman-temannya hanya kedok. Dia menulis fakta yang berbeda dan terpelintir di sana agar teman-temannya tidak meragukan kematiannya.

Dia tidak ingin menyeret mereka lagi ke rawa berlumpur racun ini, dia akan hidup sendiri tanpa membahayakan orang-orang yang dia sayangi. Seperti ini juga bagus, meskipun dia sangat kesepian...

Jadi, Felia memulai aksinya dalam penyelidikan khusus terhadap ruang obrolan misterius yang menyebabkan tragedi.

~~~

Eva, seorang direktur perusahaan media, mendapatkan email aneh dari anonim malam itu. Email tersebut berisi informasi gelap terkait aktivitas di dunia maya yang mengakibatkan kematian pada korban yang terjebak. Pengirim email memberikan banyak data aktual sebagai bukti dan meminta kerjasamanya dalam penyelidikan lebih lanjut.

Duduk di kantornya dengan ekspresi berkerut, Eva mempertimbangkan bagaimana cara dia menanggapi email itu. Apakah menerima tawarannya atau menolaknya?

Kasus yang terlampir dalam email itu amat menakutkan baginya. Dia tidak mungkin bisa menjamin keselamatan pribadinya bila menerima tawaran tersebut, tetapi sebagai seseorang yang memiliki kepribadian kuat, Eva tidak ingin kasus itu menghantui negeri ini dan menyebabkan banyak orang tak bersalah menjadi korban.

Jadi, setelah memikirkan bagaimana cara menjaga keselamatan pribadinya sambil tetap menyetujui tawaran itu, Eva menghubungi temannya yang cukup banyak berpengaruh di dunia maya. Dia sudah lama tidak menghubungi temannya itu karena kesibukannya. Oleh sebab itu, dia tak tahu menahu tentang kejadian tragis yang terjadi.

Teleponnya tersambung dan suara menjengkelkan temannya itu berdenging.

-"Siapa ini?! Ganggu tidur nyenyakku!"

Sudut mulut Eva berkedut, dia melirik jam di tangan kirinya. Memang sudah jam 1 pagi, dia lupa waktu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun