"Kasus ruang obrolan itu hanya cangkang kosong. Termasuk organisasi yang mengendalikannya. Target yang sebenarnya bersembunyi di balik semua ini. Juga, dia lah yang menjebakmu agar aku datang ke sini, tujuannya adalah aku."
"Siapa?"
Rei mendadak merasa sangat gelisah.
Pada saat itu,
"Ini aku."
Rei berbalik hanya untuk melihat sosok asing yang tiba-tiba muncul.
Seketika itu juga, Felia mengeluarkan sesuatu dari saku Rei, saputangan bekas obat bius. Tanpa penundaan, dia membuat Rei pingsan.
"Maaf, Rei," bisiknya dipenuhi rasa bersalah.
Tidak, dia tidak mengkhianatinya. Dia melakukan ini untuk menyelamatkannya. Rei tidak boleh terlibat dengan orang itu.
Orang itu memberinya syarat, selama dia mengikutinya, maka semua temannya akan baik-baik saja. Jadi, Felia memutuskan untuk menerimanya.
"Sudah selesai? Aku tidak melarangmu untuk melihat mereka ke depannya. Tapi, mereka tidak boleh mengenalimu. Ayo pergi."