Mohon tunggu...
Agustina Anggraini
Agustina Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis artikel, cerpen, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mawar Merah Berdarah: Ruang Obrolan 001

4 Juni 2023   20:39 Diperbarui: 4 Juni 2023   21:10 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Rei memarkirkan mobilnya di depan lingkungan apartemen mewah, dia menatap ke lantai kamar tertentu dengan ekspresi rumit. Dia sengaja membiarkan Pankoc-nya melarikan diri untuk melihat apa yang sebenarnya ingin dia lakukan lagi.

Rei telah mengikutinya sejak itu, dia mungkin menjadi stalker yang dia benci karena Pankoc-nya. Itu tak bisa dipungkiri, Rei sangat khawatir padanya. Juga, yang menyulitkan ialah dia tak bisa menghentikannya.

"Hah, Pankoc .... Kau jadi sangat nakal." Rei mengambil keputusan untuk menemuinya, singkatnya membujuknya untuk berhenti dan hidup dengan baik tanpa melibatkan diri dalam bahaya.

Saat Rei hendak keluar dari mobilnya, dia menerima notifikasi dari ponselnya. Dengan penasaran, Rei membukanya, dan menatap pesan email aneh dengan ekspresi tercengang.

"001?!"

~***~

Felia berhasil menyelamatkan salah satu korban dari ruang obrolan 001. Seorang wanita pekerja kantoran yang telah mengalami serangkaian ancaman baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Wanita tersebut menceritakan tentang pengalamannya diteror oleh orang-orang misterius yang memintanya untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Hal-hal tak manusiawi.

Felia membantu wanita tersebut untuk lepas dari teror dengan membuatkan identitas baru, sebagai gantinya, wanita itu akan melakukan sesuatu untuknya. Kesepakatan yang adil.

"Karena identitasmu berubah, mulai sekarang aku akan memanggilmu ...."

Dia mengucapkan serangkaian kata yang akrab, sementara wanita di hadapannya tertegun sejenak.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun