"Baiklah, pegang janjimu, Pankoc."
Andai saja dia tidak setuju saat itu, dia tak akan memiliki penyesalan mendalam di waktu mendatang.
***
Setelah diam-diam melarikan diri dari vila yang penjagaannya ketat, Felia menemukan tempat tinggal yang nyaman di sebuah hotel kelas tiga. Tentunya, dia berhasil membawa barang-barang elektronik yang amat dia butuhkan seperti tablet, laptop portabel rakitannya sendiri, dan beberapa alat untuk menyadap jaringan.
Duduk di sofa empuk di kamarnya, Felia menyalakan laptop portabelnya, kemudian menggunakan terminal khusus dan mengetikkan serangkaian kode yang familiar. Dia meretas database pemerintah lokal untuk mengetahui mayat palsu yang dikirim oleh Rei.
Dia mendownload keseluruhan file terenkripsi yang dipisah dan mengesktraknya. Dia membuka file terenkripsi tersebut, tidak terlalu bermasalah dengan kata-kata acak yang tak dapat dipahami karena dia memiliki cara untuk memecahkan enkripsinya.
Namun, Felia tidak melakukannya sekarang. Dia akan memeriksanya nanti malam. Dia lebih tertarik dengan informasi baru yang panas yang menjadi informasi rahasia pemerintah.
Ruang Obrolan 001
"Hnmm ...." Felia menyangga dagunya, membaca informasi yang menarik itu setelah memecahkan enkripsinya.
Mata coklatnya menyipit. Hal-hal tersebut tidak sederhana, justru merupakan sesuatu yang sangat berbahaya dan gelap.
Sebenarnya, misteri tentang bagaimana teman-temannya bisa ditargetkan itu berasal dari kerjasama Felia dengan pemerintah. Dia tidak menyangka bahwa teman-temannya akan dijadikan sebagai sandera, jadi dia bekerja untuk pemerintah untuk menjaring banyak organisasi ilegal. Namun, akhirnya dia dikhianati dan dibunuh oleh agen pemerintah.