Ren menyahut, "Ya." Ekspresi di wajahnya kosong.
"Kakak, tolong tunggu, aku akan membawamu keluar dari sini. Juga, lebih baik kakak melupakanku."
***
"Kak Anggie benar-benar masih hidup?!" Syafira melompat dari kursinya mendengar penuturan Nadila dan Irin.
"Ya, kami melihatnya langsung, tapi kami tidak tahu di mana dia sekarang," jawab Nadila dengan sedih.
Herlina mengaduk tehnya dengan pemikiran mendalam. Dia menyadari ada satu cacat besar dalam hubungan mereka semua dengan Anggie. Itu adalah tak satu pun dari mereka mengenalnya dengan baik. Mereka tak tahu apa yang dia lakukan dan apa saja hal yang mengganggunya.
"Teman-teman," panggil Herlina tiba-tiba.
Yang lainnya segera diam untuk menunggunya berbicara.
"Mari kita mencarinya dan menyeretnya kembali."
Fin :)
~***~