Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Petualangan Ilham Kurniawan 2

25 Juli 2024   21:59 Diperbarui: 25 Juli 2024   22:10 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu malam dirumah Pak Manan, Ilham termenung. Ia teringat bagaimana ia sadar ketika kapal membawanya meninggalkan Bengkulu, ditengah lautan  kapal tersebut melaju kencang dan menabrak karang, hingga mereka semua terlempar ketengah samudera.

Ilham terombang ambing ditengah lautan putus asa, namun Tuhan berkehendak lain, didekatnya terdapat sebuah galon minyak kosong yang terapung, lalu ia meraihnya, berjuang hidup dan mati. Setelah ia mengikat tubuhnya kegalon tersebut, ia tidak sadarkan diri lagi.

"Ilham...! Kami memang tidak punya harta yang banyak nak! Tapi asalkan kau mau tinggal bersama kami, kami rela berbagi denganmu di pulau kecil ini..!" ujar Bu Syarifah setelah mereka makan malam.

"Terima kasih Mak! Jasa Umak dan ayah tidak akan saya lupa. Apakah Umak dan Ayah tidak mau pulang kampung?" jawab Ilham dengan menatap Pak Manan. Ia tahu dari cerita Pak Manan bahwa Bu Syarifah ingin sekali kembali ketanah kelahirannya di Pekan Baru. Mereka berdua adalah pendatang yang merantau ke Australia, namun terdampar di pulau Cocos yang juga penduduknya berasal dari Melayu dan Jawa.

"Mau gimana lagi Ilham, Ayah sudah ikhlas dalam umur begini belum memiliki harta untuk pulang kampung..!" lirih suara Pak Manan memandang ombak dari jendela.

"Ditambah lagi, adik-adikmu yang tiga orang itu..! mereka belum punya bekal yang layak untuk dibawa pulang kampung!" sahut Bu Syarifah.

"Andai kata saya punya uang dan bisa membantu Ayah dan Umak keluar dari Cocos Island, apakah Umak mau?" tanya Ilham serius.

"Halu kamu nak..! ha..ha.."Tawa Pak Manan seraya menggulung rokok kawungnya.

"Bisa ayah, saya adalah orang kaya di Perancis. Saya janji, besok Ayah, Umak dan adik-adik akan saya bawa keluar dari pulau ini..!" jawab Ilham seraya keluar rumah dan berjalan menuju kantor kampung.

"Apakah kamu percaya Bu?" bisik pak Manan kepada isterinya.

"Kita tidak tahu kehebatan seseorang Yah... tunggu saja besok!" sahut Bu Syarifah seraya memindahkan piring dan membersihkan meja makan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun