PT. AIGLE DES MONTAGNES PERUSAHAAN RAKSASA
NOMOR DUA DI DUNIA
Erick dan rombongannya tiba di Betung Sumatera selatan, dan mereka memeriksa semua CCTV dan menggali berita tentang tragedi yang menimpa Ilham.
Selama Dua Minggu di Betung, seluruh petunjuk ditemukan. Bahkan mobil Fortuner hitam misterius dan dua orang didalamnya berhasil diringkus di Polresta Pagar Alam, cukup jauh dari kota Palembang.
Tanpa membuang waktu, anggota polisi Betung membawa Erick dan pasukannya ke Polres Pagar Alam, yang memakan waktu lebih kurang 6 jam perjalanan dibantu mobil patwal.
Pengendara Fortuner yang tertangkap sudah babak belur, polisi menyerahkan penyelidikan kepada Erick CS. Setelah cukup lama menyiksa pengendara, diketahui bahwa dalang dibalik semua ini adalah Boss besar Perusahaan Perancis Antione yang memiliki kekayaan ratusan triliun Euro. Dia memimpin perusahaan Alexandria Group.
Erick cukup marah, dia sudah berjuang mengembangkan perusahaan PT. Aigle Des Montagnes dengan serius dan menyembunyikan kekuatan sebenarnya selama ini. Dengan marah, dia menelpon ajudannya di Perancis. "Hallo Mr. Erick? What can I do for you?" ujar si Ajudan.
"Dalam waktu 24 jam, kamu harus mengakuisisi perusahaan Alexandria Group. Keluarkan seluruh kemampuanmu, jadikan kita perusahaan terkaya dunia dalam lima besar..!" ujar Erick dengan geram.
Keadaan ekonomi tiba-tiba berubah drastis. Mr. steaven yang awalnya begitu takut dibawah ancaman Antione tiba-tiba berseri-seri wajahnya. "Perusahaan anakku Ilham sudah mengakuisisi perusahaan Antione? Ini prestasi yang luar biasa..!!!" pekik Mr. Steaven. Isterinyapun ternganga.
Akhirnya, dalam dua puluh empat jam, perjalanan bisnis perusahaan PT. Aigel Des Motagnes melaju pesat. Saham-saham yang menghalangi langsung terakuisisi sehingga PT. Aigel menduduki peringkat 5 Besar perusahaan terkaya di dunia. Hal ini mengubah perekonomian global, sehingga Antionepun ternganga dan prustasi.
Erick menghisap rokoknya. Matanya menerawang jauh kedepan, "Tuan Muda... kami akan menjaga perusahaanmu, dimanapun engkau berada, kami mendoakan keselamatanmu..!" Erick bergumam didalam hatinya, manakala ia tahu dua orang tawanan mobil fortuner sudah tidak berbohong lagi. Mereka diserahkan kepada polres Pagar Alam untuk ditawan, andai mereka berada di Perancis, dua orang itu sudah mereka bunuh.