Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Petualangan Ilham Kurniawan 2

25 Juli 2024   21:59 Diperbarui: 25 Juli 2024   22:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Good...! Kamu bawa anggota kita, cegat dia sebelum masuk kota Palembang, dan mutilasi tubuhnya..!" Antione tersenyum menyeringai.

"Siap Tuan, penembak jitu kita sudah berada di titik penyergapan yang sudah ditentukan..!" balas Jonathan.

"Bagus..! Kerjakan sesuai rencana..!" Antione menutup telpon, dan memanggil kaki tangannya. "Setelah Ilham dibunuh, kamu siapkan situs web kita untuk menyebarkan beritanya, dan kirim ke pada Tuan Steaven dan Caroline. Dia harus menjadi milikku..!" perintah Antione kepada kaki tangannya yang bertubuh gendut dan merupakan ketua Kelompok garis Keras Bourges bernama Bruce.

"Siap Tuan... semuanya sudah diatur sesuai rencana!" bisik Bruce menyeringai. Mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

Minibus yang ditumpangi Ilham melaju, sekitar pukul 3.00 WIB dini hari, di Taman Kota Betung Sumatera Selatan, minibus mengalami kebocoran. Ban depan minibus bocor oleh sesuatu, mobilpun oleng dan menabrak dinding taman pembatas. Semua orang terkejut dan turun dari mobil.

Seraya menunggu sopir mengeluarkan dongkrak, Ilham duduk disalah satu bangku taman, sementara Nina dan Karmila duduk bersama penumpang perempuan lainnya didekat minibus.

Dalam kegelapan malam, terdengar suara letusan "Door...!" Nina dan Karmila terkejut ketakutan, tiba-tiba sebuah mobil Fortuner berhenti didepan minibus mereka, lima orang berpakaian hitam berlari menuju sebuah bangku, dimana disana sebuah tubuh tergeletak bersimbah darah. Kemudian lima orang berpakaian serba hitam itu mengangkat tubuh itu dan membawanya keatas mobil Fortuner dan menghilang dalam kegelapan.

Beberapa polisi muncul bersama mobil patroli mendeteksi TKP, namun mobil tersebut sudah kabur. "Siapa yang ditembak tadi?" tanya seorang Polisi kepada Nina dan kawan-kawannya.

"Dia adalah Ilham pak, teman penumpang kami..!" jawab Nina pucat.

"Apakah ada tanda pengenalnya atau tas yang ditinggalkan?" tanya Polisi tadi.

"Sebentar pak..!" Karmila berjalan kearah mobil dan ternyata tas kecil Ilham masih ada disana. Dalam tas itu ada dompet, handphone dan beberapa lembar uang seratus ribu rupiah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun