4. Percaya
Kepercayaan: Adanya kepercayaan antara kedua belah pihak sangat penting. Kepercayaan ini tercermin dalam kemampuan menerima, empati, dan kejujuran. Jika seseorang merasa percaya, maka akan terbentuk sikap saling terbuka, saling mengisi, saling mengerti, dan terhindar dari kesalahpahaman
5. Perspektif Pragmatis
Konfidensi dan Immediacy:
Konfidensi: Komunikasi antarpribadi terlihat lebih efektif jika seseorang tidak merasa malu, gugup, atau gelisah menghadapi orang lain. Sikap ini membuat partisipan lebih nyaman dan terbuka dalam berkomunikasi2.
Imediacy: Sikap kebersamaan yang dikomunikasikan secara verbal maupun nonverbal juga penting. Contohnya, menggunakan istilah "kami" atau "saudara," memanggil nama, fokus pada ciri khas orang lain, memberikan umpan balik yang relevan dan cepat, serta menghargai pendapat orang lain
6. Respons yang Tepat
Respon yang Tepat: Respon yang sesuai dengan apa yang dikirimkan sangatlah penting. Misalnya, pertanyaan disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, dan permintaan klarifikasi dengan penjelasan. Respons ini dapat mempertegas hubungan interpersonal dan mencegah diskriminasi2.
Kesimpulan
Mencapai mutual understanding dalam komunikasi interpersonal melibatkan keterbukaan, empati, sikap mendukung, percaya, perspektif pragmatis, dan respons yang tepat. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, individu dapat meningkatkan saling pengertian dan memperkuat hubungan interpersonal.
Habermas, Keadilan Pajak Berganda Internasional, dan Bentuk Komunikasi Tindakan sebagai Mutual Understanding adalah topik yang kompleks dan beragam, tapi saya akan mencoba menjelaskannya secara ringkas dan relevan dengan konteks komunikasi.