Mohon tunggu...
Novia Kusuma Dwiyanti
Novia Kusuma Dwiyanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student who will be success

LN later

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berjuang Kala Senja

17 November 2021   21:00 Diperbarui: 17 November 2021   21:08 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

            “Pulanglah, mari kita rencanakan pergerakan esok hari,”

            “Baik, Indok.”

 Keesokan hari, mereka semua berkumpul kembali di tempat Risadju. Mereka berdiskusi tentang tindakan apa yang akan dilakukan terlebih dahulu. Melihat tentara Belanda yang terus berkeliaran di sekeliling kota, mereka berpikir untuk menyingkirkan itu terlebih dahulu. Setidaknya pemerintah seharusnya memerhatikan kondisi mereka jika memang pemerintah menganggap mereka sebagai rakyat dan semua sepakat untuk itu.

“Bagaimana dengan ultimatum?” ujar Abdul Kadir, putranya.

“Mungkin bisa dicoba, buatlah. Siapkan, Mudehang,” ucap Risadju.

“Baik, Indok,”

“Semua persiapkan masing-masing, jika usaha ini tidak berhasil maka kita turun,” ucap Risadju.

Ultimatum diberikan kepada tentara Belanda agar mereka segera kembali ke tangsinya dan tidak berkeliaran di kota.  Namun nihil, usaha itu tidak mebuahkan hasil. Baik pemerintah maupun tentara Belanda tidak menggubris ultimatum tersebut. Kekesalan membanjiri emosi masyarakat. Bahkan benar saja rencana Risadju. Mereka  semua turun dengan semua strategi yang telah disusun.

“Jangan lupa untuk melindungi sesama,” pesan Risadju.

“Baik indok, hati-hati,” ucap mereka kepada Risadju karena Risadju lekas mengungsi ke Belopa, daerah yang menjadi tempat tinggalnya.

“Kalian tidak perlu bersusah payah melawan kami. Pada akhirnya kalian akan tetap tunduk dan mengikuti segala perintah kami,” ucap salah satu tentara Belanda.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun