Jawaban: D
Pembahasan:
Premis 1: p β Β¬q
Premis 2: Β¬q
Modus tollens membutuhkan premis kedua berupa Β¬q untuk menyimpulkan Β¬p jika premis pertama adalah p β q. Namun, dalam hal ini, premis pertama adalah p β Β¬q, sehingga kesimpulannya tidak langsung dapat ditarik menggunakan modus tollens.
Kesimpulan:
Tidak semua kombinasi premis memungkinkan penggunaan modus tollens untuk menarik kesimpulan yang valid.
Soal 25
Jika kakak memasak, maka makanan siap.
Jika makanan siap, maka kita bisa makan.
Berdasarkan premis di atas, kesimpulan yang benar menggunakan modus silogisme adalahβ¦
A. Jika kakak memasak, maka kita bisa makan
B. Jika kita bisa makan, maka kakak memasak
C. Kakak memasak atau kita bisa makan
D. Kita bisa makan jika kakak memasak
E. Jika kita tidak bisa makan, maka kakak tidak memasak
Jawaban: A
Pembahasan:
Menggunakan modus silogisme:
Premis 1: p β q
Premis 2: q β r
Kesimpulan: p β r
Dengan p = "kakak memasak", q = "makanan siap", r = "kita bisa makan", maka kesimpulan adalah "Jika kakak memasak, maka kita bisa makan".
Kesimpulan:
Modus silogisme memungkinkan penarikan kesimpulan langsung dari dua implikasi berantai.
Soal 26
Jika dia belajar keras, maka dia lulus ujian.
Jika dia lulus ujian, maka dia mendapat beasiswa.
Berdasarkan premis di atas, kesimpulan yang benar menggunakan modus silogisme adalahβ¦
A. Jika dia belajar keras, maka dia mendapat beasiswa
B. Jika dia mendapat beasiswa, maka dia belajar keras
C. Dia belajar keras atau dia mendapat beasiswa
D. Jika dia mendapat beasiswa, maka dia lulus ujian
E. Jika dia belajar keras, maka dia lulus ujian dan mendapat beasiswa
Jawaban: A