"Kalau elu salah, gua akan kritik. Kalau elu benar, gua dukung," begitu ikrar kami berdua.
Kupikir, aku harus maju tahun depan di SMUI. Tahun ini, mengakar dan berkiprah di KSM UI, serta menempa diri dengan konsep-konsep yang matang.
Jum'at, 6 Mei 1994
Kupikir, aku tidak bodoh dalam studi sejarah. Masalahnya, aku kurang membaca buku-buku sejarah dan tidak mendalaminya secara optimal, karena kesibukanku dalam dunia kemahasiswaan dan kedekatan hubungan dengan banyak anak di UI.
Waktuku habis untuk membicarakan banyak hal dengan orang-orang berbeda, sehingga tidak hanya terfokus pada satu persoalan.
Aku merasa yakin dengan kemampuanku, termasuk menjadi seorang pakar sejarah dengan syarat: memberikan lebih banyak waktu untuk mendalaminya. Aku hanya butuh waktu untuk menyelesaikan peranku selaku aktivis, dengan mengikuti seluruh prosesnya.
Setelah mantap, aku akan memfokuskan diri pada satu bidang: sejarah dan dunia penulisan. Secara perlahan, aku akan meninggalkan dunia kemahasiswaan.
Kuliah historiografi hanya memberikan peta permasalahan di sekitar sejarah, jenis-jenis penulisannya ataupun tokoh-tokoh dalam bidang tertentu. Hal ini perlu, apalagi dalam menentukan bahan yang akan dikerjakan dalam skripsiku.
Di perpustakaan membuat draf kertas kerja Bidang Pengabdian Masyarakat KSM UI, lengkap dengan program kerja dan dasar pemikirannya. Banyak hal yang bisa dilakukan: transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, pengabdian dan dialog dua arah. Aku akan menawarkannya pada rapat KSM nanti.
Makan siang di Kantin Atas. Bicara dengan Saiful soal SMUI dan SM FSUI. Dia menanyakan konsepsiku tentang FS, suatu obsesi yang harus dilakukan di FS.
Kukatakan:Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!