Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Harian Mei 1994

5 Februari 2022   03:20 Diperbarui: 5 Februari 2022   04:45 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KSM UI, Ketika AKU Tak Hadir

Sepertinya, kekalahannya justru menimbulkan oposisi terhadap SM terpilih (Isa). Secara pribadi, aku mengakui konsep-konsepnya.

"Tujuan kita sama, berjuang untuk rakyat. Mungkin jalan kita yang berbeda," katanya.

Pukul 15.00 pulang, setelah ngobrol dengan Sudirman dan Firdaus. Aku ngajak Ema dengan keinginan agar dia "mengenal siapa gua yang sebenarnya". Mendapatkan Pian, Kamili dan Culin lagi tidur.

Dan Ema harus belajar duduk di tikar/karpet. Kita Cuma bicara soal-soal pribadi dan keluarga, sampai 17.00.

Di senat tadi, sebelum pulang, ketemu Haryo yang bilang pada Ema: "Hati-hati sama Indra, orientasinya vertikal."

"Berarti elu belum mengenal gua," kataku.

"Tidak perlu," jawabnya.

Ema juga diajak bicara politik tingkat nasional. Entah apa maksudnya.

Kamis, 19 Mei 1994

Aku menemukan konsepsi baru tentang diriku: sebagai seorang humanis. Istilah itu diingatkan oleh Umi Lasminah.

Pertentangan antara kelompok kiri, hijau atau perbedaan antar agama hanya bisa dipahami oleh satu unsur: kemanusiaan. Aku mendiskusikannya secara panjang lebar di Kansas dengan Yusrizal, Yunadi dan Luki. Pandanganku didukung oleh Luki, seorang Katolik, bahwa dialog hanya akan bisa dipertemukan kalau dibawa ke konsep yang universal: kemanusiaan. Kalau persepsi golongan, agama, kelompok atau satu sisi saja yang ditonjolkan, maka dialog akan macet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun