Â
===
Â
Hidup harus berlanjut, mengikuti roda yang terus berputar dan waktu yang tak bisa kembali ke masa silam. Kita hidup seperti orang asing. Aku hanyut dalam derasnya air yang disemburkan Grasia, dan hari-hariku tak pernah dapat keluar dari aliran liar itu. Tetapi kamu Fadiah, tetap melayaniku dengan setulus hati. Bagaikan sejuknya air yang mengalir di surganya Allah.
Â
Kuingat sore itu, ketika hujan lebat aku tetap pulang ke rumah dengan pakaian yang basah kuyup. Aku merasakan darahku tak lagi mengalir, wajahku pucat, bibirku bergetar, gigiku gemerutuk, badanku menggigil, kepala pusing tak alang kepalang. Tak ayal lagi aku terkapar di pembaringan. Kulihat wajah cantikmu penuh khawatir, sibuk mencari obat dan merebus air serta membuatkan teh hangat.Â
Â
"Kita ke dokter saja Bang?". Ajakmu dengan kecemasan.Â
Â
"Tidak usah" jawabku menggigil.Â
Â