"Maafkan aku Bang, kalau aku mengganggu" kamu berkata sambil berlalu.Â
Â
"Fad…diah…….eh Dinda" panggilku dengan suara tercekat.Â
Â
"Ya Abang" kamu menghentikan langkah dan pelan-pelan menghadapkan padaku. Kamu berusaha untuk tersenyum, agaknya bahagia dipanggil "Dinda" kembali. Kunikmati sebentar binarnya matamu.Â
Â
"Terima kasih atas teh dan kuenya, setengah lima kita ke rumah ibu ya," ucapku sambil menatap wajahmu dengan senyum yang kupaksakan. Kamu menatapku dengan wajah sangat cerah, secercah senyum dibibirmu meluluhlantakkan keakuanku.Â
Â
"Terima kasih Abang, Ibu pasti senang, apalagi kita sudah hampir sebulan belum menjenguknya". Kulihat betapa bahagianya dirimu.
Â
===