Kamu memang luar biasa. Kokohnya terumbu karang yang hidup berkilau dengan sejuta warna di dasar laut Bunaken tak mampu memupus kilau wajahmu. Para abdi dalam keraton sang sultan pun tak jua dapat membiaskan pengabdianmu padaku. Sikap acuh tak acuh yang kusematkan dan kupaparkan di setiap hadirku dalam deramu, tak membuatmu tumbang seperti pohon cemara yang dihempas angin topan. Aku belum pernah melihatmu berwajah masam atau garang atau tidak suka padaku.
Â
Dalam termenung sayup-sayup kudengar alunan kitab suci dibacakan di sebuah surau yang tak jauh dari rumah. Aku hafal betul ayat itu yang diambil dari surat Ar Ruum : 21 :Â
Â
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir".
Â
Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini. Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan tak jua menyentuh hatiku. Wajah cantik Grasia begitu menghentak jantung ini, aku tak kuasa mengusirnya. Aku membenci diriku sendiri.
Â
===
Â
Kedatangan kita berdua disambut ibu dengan suka cita, saudara dan keponakanku berkumpul di sana, bahkan ibu mertuakupun ada. Duhai, kalau mataku bisa terbuka, ternyata keluarga kita sudah begitu menyatu. Mereka dengan penuh cinta bercengkrama. Ramainya orang-orang yang berbelanja di pasar, tak seramai suasana di rumah ibuku ini.Â